Become A Donor

Become A Donor
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Contact Info

12 William Street , Earlwood, Sydney, NSW, Australia, New South Wales.

(+61) 497 - 613 - 047

church@gpdiaustralia.org

FAITH NOTES: Kasih – Dasar Kehidupan Iman Kristen

FAITH NOTES – Rabu, 5 November 2025

Kasih – Dasar Kehidupan Iman Kristen”

“Dan sekarang tinggallah ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”
— 1 Korintus 13:13

  1. Kasih Sebagai Inti Iman Kristen

Kasih adalah inti dari seluruh pesan Injil dan fondasi dari kehidupan iman Kristen. Tanpa kasih, segala bentuk pelayanan dan ibadah kehilangan maknanya. Rasul Paulus menegaskan bahwa sekalipun seseorang memiliki pengetahuan besar, iman yang memindahkan gunung, atau memberi semua miliknya kepada orang miskin, tetapi tanpa kasih, semuanya tidak ada artinya. Kasih bukan hanya emosi, melainkan sikap hati yang lahir dari hubungan yang dalam dengan Allah.

  1. Kasih Sejati Bersumber dari Allah

Kasih sejati bersumber dari Allah sendiri. Ia adalah kasih yang murni, tanpa pamrih, dan tidak tergantung pada siapa yang dikasihi. “Kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” (1 Yohanes 4:19). Saat kita menyadari betapa dalamnya kasih Allah—kasih yang rela berkorban hingga menyerahkan Anak-Nya di kayu salib—kita pun terpanggil untuk menyalurkan kasih itu kepada sesama. Kasih Allah mengubah hati yang keras menjadi lembut, dan mengubah hidup yang egois menjadi hidup yang penuh pengorbanan.

[Berita Lainnya] Transformasi Pelayanan GPdI Australia 2025

  1. Kasih Bukan Hal yang Mudah

Namun, kasih tidak selalu mudah diwujudkan. Dunia yang penuh dengan luka, penolakan, dan kepahitan sering kali membuat hati manusia dingin dan tertutup. Kasih menuntut keberanian untuk tetap lembut di tengah kekerasan, tetap memberi di tengah kekurangan, dan tetap mengampuni di tengah kekecewaan. Kasih sejati tidak lahir dari kekuatan manusia, melainkan dari Roh Kudus yang bekerja di dalam hati kita.

  1. Yesus, Teladan Kasih yang Sempurna

Yesus memberi teladan kasih yang paling agung. Ia mengasihi para murid-Nya, bahkan mereka yang akan mengkhianati dan menyangkal-Nya. Di kayu salib, Ia berdoa bagi mereka yang menyalibkan-Nya: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34). Kasih Kristus tidak mengenal batas. Kasih-Nya merangkul orang berdosa, menyembuhkan yang terluka, dan memulihkan yang hancur.

  1. Kasih yang Mengubah Cara Pandang

Ketika kita hidup dalam kasih Kristus, cara kita memandang orang lain akan berubah. Kita tidak lagi menilai berdasarkan kesalahan atau kekurangan mereka, melainkan melihat mereka sebagai pribadi yang dikasihi Allah. Kasih membuat kita lebih sabar dalam menghadapi perbedaan, lebih rendah hati dalam keberhasilan, dan lebih siap mengampuni dalam perselisihan. Kasih sejati bukan tentang menerima balasan, tetapi tentang mencerminkan hati Allah di dunia.

  1. Kasih Sebagai Tanda Kedewasaan Rohani

Kasih juga merupakan tanda nyata dari kedewasaan rohani. Semakin seseorang bertumbuh dalam kasih, semakin ia memantulkan karakter Kristus. Kasih membangun tubuh Kristus dan menjadi kesaksian yang hidup bagi dunia. Yesus sendiri berkata, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:35). Dunia tidak hanya membutuhkan khotbah, tetapi juga contoh kasih yang nyata.

  1. Hidup di Dalam Kasih Kristus

Mari kita menjadikan kasih sebagai dasar dari setiap langkah hidup kita. Dalam keluarga, di tempat kerja, di pelayanan, maupun dalam hubungan dengan sesama, biarlah kasih menjadi bahasa yang kita pakai setiap hari. Ketika kasih memimpin, kebencian akan surut, dan damai sejahtera Allah akan berkuasa.

Ayat Referensi
“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.”
1 Korintus 13:4

“Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”
1 Yohanes 4:19

Ps. Bobby Soputan