Sydney, Australia – Suasana sukacita dan haru mewarnai perayaan gabungan yang digelar oleh Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Sydney pada hari Minggu, 22 Juni 2025. Dua momen besar diperingati sekaligus: hari ulang tahun ke-75 Ps Max Meiruntu, sekaligus ulang tahun ke-35 GPdI Sydney. Ibadah ucapan syukur yang digelar secara hikmat ini menjadi refleksi atas perjalanan panjang pelayanan dan kesetiaan dalam mengemban Amanat Agung di tanah Australia.
Ibadah dimulai dengan pujian penyembahan yang penuh pengurapan, dipimpin oleh para hamba Tuhan yang pernah bertumbuh secara rohani dan melayani di bawah penggembalaan langsung Ps Max Meiruntu. Atmosfer hadirat Tuhan terasa begitu kuat sejak awal ibadah, menghadirkan momen-momen penyegaran bagi setiap jemaat yang hadir.
Perayaan yang Menggugah: Dipimpin oleh Para Hamba Tuhan Alumni Sydney
Dalam ibadah spesial ini, Pdt Jeffie Rantung – Mussu (Jakarta) dan Pdt Herman Rantung tampil sebagai pemimpin pujian, didukung oleh para singers yang sudah tidak asing lagi dalam lingkungan pelayanan GPdI. Di antaranya, Pdt Lenda Waworuntu (Bali), Pdt Iryn Temo (Rengasdengklok), Pdt Jennie Meiruntu (Surabaya), dan Ps Orlando Schramm (Victoria).
Mereka bukan sekadar pengisi acara, melainkan sosok-sosok yang dahulu menjalani masa praktek dan pertumbuhan iman di bawah bimbingan langsung dari Ps Max Meiruntu. Momentum ini sekaligus menjadi reuni rohani yang menyentuh hati, mempererat hubungan antar pelayan Tuhan lintas kota dan negara.
[Lihat Lainnya] Refleksi & Arah Baru: Transformasi Pelayanan GPdI Australia 2025
Renungan Alkitab dan Ucapan Syukur dari Jemaat
Pdt Ronald Mussu menyampaikan firman Tuhan yang diambil dari Roma 11:33–36, mengajak jemaat untuk merenungkan kedalaman hikmat dan rencana Allah yang tak terselami. Pesan firman ini menjadi peneguhan bagi GPdI Sydney untuk terus melangkah dalam pengurapan dan penyertaan Tuhan di tengah arus zaman.
Doa syafaat dipanjatkan secara khusus bagi gembala jemaat GPdI Sydney, Ps Max dan Ibu Gembala yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Daerah dan Perwakilan Luar Negeri Australia. Dalam doanya, Ps Joddy Meiruntu memohon agar setiap jemaat dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus, terus setia dalam pelayanan, dan menjadi saksi Kristus di setiap aspek kehidupan, terutama di tengah masyarakat Australia yang multikultural.
Kehangatan Fellowship di Tengah Udara Dingin Sydney


Usai ibadah, acara dilanjutkan dengan perjamuan kasih dan fellowship di Hall Gereja. Suasana kekeluargaan terasa kental saat jemaat, pengurus, dan tamu-tamu dari berbagai wilayah berkumpul dalam kebersamaan yang hangat. Meski udara Sydney terasa dingin, namun kehangatan persaudaraan di antara tubuh Kristus mampu mencairkan segalanya.
Beberapa hamba Tuhan yang memiliki sejarah pelayanan bersama Ps Max Meiruntu sempat menyampaikan salam dan doa meski tidak bisa hadir secara langsung. Di antaranya:
- Pdt Ariel Palese (Luwuk)
- Ps Jusuf Mandey (USA)
- Pdt Anne Pesik (Jawa Barat)
- Pdt Marjuly Doloksaribu (Bali)
- Ps Ares Pasaribu (Newcastle)
- Pdt Franky Talumikir (Jakarta)
Kehadiran fisik mereka mungkin tidak terlihat, namun suara dan pengaruh mereka dalam sejarah pelayanan tetap membekas.
Momentum Sejarah untuk Generasi Berikutnya
Perayaan ini bukan sekadar nostalgia atau penghargaan atas masa lalu. Bagi jemaat dan seluruh pelayanan GPdI Australia, ini adalah momentum refleksi untuk masa depan. GPdI Sydney sebagai salah satu tiang pelayanan GPdI di luar negeri, telah membuktikan bahwa kesetiaan dalam pelayanan—baik oleh pemimpin maupun jemaat—menjadi fondasi kokoh bagi pertumbuhan gereja.
Melalui perayaan ini, harapannya lahir generasi pelayan baru yang memiliki semangat seperti para pendahulunya: rendah hati, setia, dan siap melayani hingga ke ujung bumi. (Jem)
*Biro Media Cetak dan Elektronik*